Selasa, 18 Agustus 2009

Artemisinin, Obat Ampuh Malaria yang Mulai Loyo

Artemisinin merupakan obat yang relatif baru di dunia pengobatan modern. Meskipun demikian, daun Artemisia annua telah digunakan oleh bangsa Cina sejak 1000 tahun silam untuk mengobati demam. Dari daun inilah kemudian diisolasi zat yang dijadikan obat malaria artemisinin.

Artemisinin digunakan untuk mengobati penyakit malaria falsifarum, jenis malaria yang banyak dijumpai di Indonesia. Obat ini manjur bahkan untuk malaria falsifarum yang telah kebal dengan obat malaria lainnya dan malaria falsifarum yang telah berkomplikasi, misalnya menjadi malaria otak.

Setelah 12 jam sehabis dikonsumsi, artemisinin akan segera beraksi membunuh parasit malaria dalam darah. Kecepatan dan kuatnya daya bunuh merupakan keunggulan artemisinin dibandingkan obat lain. Oleh karena itu pula, artemisinin disebut-sebut sebagai obat malaria yang bekerja paling cepat yang pernah ditemukan manusia.

Tetapi belakangan timbul kekhawatiran terhadap keampuhan artemisinin. Sebuah penelitian yang dilakukan di Kamboja menyimpulkan bahwa artemisinin tidak seampuh saat awal-awal digunakan. Obat ini membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk melenyapkan parasit malaria dibandingkan sebelumnya, yaitu 84 jam. Padahal, biasanya cukup 48 jam. Selain itu, persentase penderita yang dapat disembuhkan juga semakin menurun.

Temuan ini mengindikasikan bahwa telah timbul resistensi parasit malaria terhadap artemisinin. Jika resistensi benar-benar terjadi dan menyebar ke seluruh dunia, maka akan timbul masalah besar, yaitu banyak penyakit malaria yang gagal disembuhkan dan berujung pada kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar